Sabtu, 10 Juni 2017

APA KABAR GUNDALA PUTRA PETIR ? (HASMI)




Hallo pak Hasmi,
Bagaimana kabar di langit sana?
Sudah hampir setahun ini bapak pergi. Kita selalu  bilang surga itu di langit.
Benarkah itu?  Ada superherokah di sana?
Atau berbagai jiwa berbalut cosplay?
Mungkin bapak sedang sibuk menggarap seri baru Gundala.  Bapak membuat superhero baru? Apa judulnya ya pak?  Surgani pahlawan langit?

Hmmm, 
tiba-tiba kangen dengan bapak satu ini.
Terakhir bertemu di Rumah Sakit Bethesda – Yogyakarta.
Kondisi bapak masih sangat lemah sesudah operasi perut. 
Berbicarapun susah. Tetapi pak Hasmi berusaha untuk menyapa sambil memberikan kode 2 … 0… 1… 4…
Iyaaa 2014. Filmku yang ditonton bapak ya.
Tidak mengira bahwa itu adalah saat-saat terakhir beliau. Karena 2 hari kemudian beliau menghembuskan napasnya.



Pak Hasmi pernah menyatakan : 
“Mungkin sampai ajalku menjemput, film Gundala belum akan dibuat juga”.
Saat itu aku merespon : 
“Ihh pak Hasmi, jangan ngomong gitu. Berdoaaaaa semoga semua proses bisa cepat dan lancar”
Aku lupa, si Bapak menjawab apa lagi.

Pak Hasmi, bapaknya Gundala Putra Petir
Yang sangat bersahaja. Biasanya jika bertemu aku di Yogya beliau bersama dengan istri dan anak perempuannya yang masih kecil.
Kalau mengirimkan email, aku selalu mencek ulang lewat what’s up. Karena tidak setiap saat dia buka. “Menunggu bantuan anak dulu yaa”

Kesederhanaannya itu juga terlihat  saat beliau diminta untuk naik panggung dalam rangka press conference awal film Gundala.
Pak Hasmi maju membawa tas Gundala yang aku berikan di booth, bersandal dan tak lupa juga menenteng tas kresek hitamnya.




Lovely ya pak Hasmi!

Tentang kecintaannya pada tokoh hasil karyanya
Wahhhh … semua dalam ingatan detail.
Seolah dia memberikan nyawa pada setiap karakter.
Namun demikian pak Hasmi juga mau menerima hal-hal baru yang memperkaya kekinian hasil ciptaannya.

Dia benar-benar seniman yang open minded



Lalu, setelah kepergiannya di bulan November tahun lalu,  bagaimana kabar si Gundala?
Apakah filmnya akan segera dirilis sesuai harapan Almarhum?

Presiden Jokowi sudah mengawali dengan menyatakan bahwa Gundala adalah salah satu bacaan favoritnya dulu.  Dengan momentum itu, semoga semua proses persiapan produksi  dapat segera terlaksana.  Sehingga cita-cita seorang Hasmi dapat terwujud : melihat Gundala hidup kembali di hati anak-anak negeri.

Amin. 





#GundalaPutraPetir
#Hasmi





APA ADANYA JUPE






Aku tidak terlalu kenal dengan Jupe sebenarnya.  Atau lebih tepatnya Jupe tidak terlalu kenal aku. Kalaupun bertemu, Jupe perlu diingatkan siapa aku:). Namun, di dunia entertainment kenal dan tak kenal seseorang, garis batasnya tipis. Yang ada adalah ingat atau tidak ingat bahwa kita pernah berkenalan atau bahkan jalan bareng.



Beberapa kali bersama, yang paling berkesan adalah saat di Bali dalam rangka acara Balinale Film Festival.  Jupe datang mewakili film Gending Sriwijaya dan aku mewakili film 2014.  Kebetulan ke-2 film tersebut memiliki Casting Director yang sama, Widhi, sehingga kita bisa tersambung dalam beberapa perjalanan.

Jupe datang malam hari sendirian dengan pesawat Lion Air, langsung ke Warung  Made tempat kita - aku, Widhi, Doni Damara, Rahabi Mandra dan beberapa teman lain, sedang berkumpul. Terlalu malam, warung segera tutup dan kita harus pindah ke tempat lain.  Setelah mencari beberapa tempat tongkrongan, akhirnya Jupe mengusulkan untuk pergi ke Sky Garden. Dengan celoteh dia : “Mumpung bunda Dian (Produsernya) belum dateng nih. Udah lama juga ngak ke disco. Kalau di Jakarta dijaga ketat pacar”. Hahaha. 
Dari percakapan ini aku menilai Jupe orang yang friendly.

Saat masuk club, harus membayar cover charge.  Jupe kekurangan uang kas. Aku tidak keberatan untuk membayarkan.  Dia beberapa kali mengucapkan terimakasih dalam gaya bicaranya yang penuh candaan. Tentunya kehadiran Jupe di Sky Garden menjadi pusat perhatian. Dia menanggapi dengan komen-komen khasnya yang ramah.  Sambil berbisik kepadaku : “Pasti pada liat toket gue”.  Wahhh dia seada-adanya yaaa …  dan ketawa Jupe itu lho sangat khas. Biasanya sesudah nyeletuk Jupe akan tertawa lepas: haha haha. 
















Sekitar 3 jam kita di club,  keluar dari sana dengan keadaan setengah sadar hehehe.  Dan banyak kejadian lucu karenanya.  Dari mulai dia  menanyai orang-orang sekitar :
“Ehhhh tau ngak film gue? Kalau ngak tau awas yaa”. 
Atau mencari siapa nama supirnya. 
“Pe, sapa nama supir kamu?”
“Kadek”
“Ehh Kadek sih supir kita”

Dia ngak inget!

“Cari deh di ponsel gue, paling atas, nihh inii namanya”
Saat dilihat,  yang keluar adalah nama : Habib Selon!
Hahahaha.

Cari mencari supir ini berlangsung cukup lama,
Sambil kita ngedeprok di teras toko

Ada percakapan Jupe dengan seorang pemuda pengamen di sebelahnya.
“Ehh elu tau gue ngak?”
“Tau”
“Film gue?”
“Apaan ya?” (hahahhaa)
“Gending tau. Gending apa hayoo?”
tiba-tiba percakapan lompat tema
“Gue dari Jakarta, pake Lion”
Si pengamen memberi komentar  seenaknya :
“Ehh masak artis beken pake Lion”
hahahahha.
Jupeeee!!! 



Dini hari itu dia mengocok perut kita dengan keseadaannya dirinya.
















Tentang komitmennya, aku terkesan.
Saat pemutaran Gending Sriwijaya,  Jupe berpenampilan habis-habisan. Aku ingat bahwa untuk menarik korsetnyapun harus dibantu beberapa orang di toilet theater!
Dengan gaun panjang yang mengembang bagian bawahnya, Jupe harus berkorban duduk tak nyaman sepanjang film. Tetapi dia tidak mengeluh.  Karena dia berkomitmen memberikan yang terbaik bagi filmnya.

Sesudah momen Bali, beberapa kali aku bertemu lagi dengannya.
Ada saat Jupe tidak ingat sehingga Widhi harus menyampaikan seperti ini :
“Ini Ayie,  producer yang bayarin elu masuk ke club di Bali itu”
Lalu Jupe akan mengatakan : “Maapppp, maklum yaaa”.
Atau malah dia yang ingat : “Ahhh mbak yang bayarin aku ituuu”
Hehehe.

Saat dia sakit, sebenarnya aku ingin menjenguk.
Tetapi Widhi bilang sudah susah masuk ke sana, kecuali untuk orang-orang tertentu. 

Ahhh apapun,
Jupe sudah beristirahat dengan tenang sekarang.
Doa selalu untuk Jupe. 

Seadanya seorang Jupe selalu dalam ingatanku.