Nov - Okt 2015 berkesempatan untuk melakukan perjalanan Jakarta - Denver - Mexico
Sebetulnya ini adalah perjalanan yang tiba-tiba diset oleh adikku. bersamaan dengan waktuku menengok anakku yang kuliah di Denver. Semula aku merasa ragu, karena akan memerlukan tambahan waktu off dari pekerjaan. Tetapi kata Mexico itu sangat seksi. Sudah terbayang dalam benak akan ada shoot2 foto baru yang dapat tercapture. Hmmm, okelah.
Sehingga terjadi trip Jakarta – Denver – Mexico, dengan transit di Narita dan San Francisco. Tiket Jakarta – Denver menggunakan mileage dari adikku yang jumlahnya sudah berjibun. Mengurangi beban biaya kan.
Dalam waktu singkat mencoba mengurus visa Mexico. Informasi persyaratannya aku dapatkan dari link yang dikirimkan oleh kedutaan Mexico. Beres semua, lalu driverku yang mengantarkan ke kedutaannya. Ternyata aku tidak memerlukan visa Mexico. Saat itu alasannya belum terlalu jelas apakah karena aku memiliki visa USA, atau karena aku masuk wilayah Mexico melalui USA . Walaupun sudah membaca pernyataan bahwa pemegang visa USA tidak memerlukan visa Mexico, aku masih tetap ragu-ragu. Oleh karenanya aku simpan link pernyataannya, siapa tau diperlukan .
Ini kali pertama aku terbang menggunakan United Airlines untuk long trip. Biasanya hanya penerbangan antar Negara bagian di USA. Untuk route ini, United berkerja sama dengan ANA Airlines. Yuhuiiii, mengasyikan. Aku paling suka toilet di ANA. Bersih, dengan flush dan penghangat dudukan. Sehingga toilet itu dinamakan warmlet.
Berangkat Senin pagi. Pesawat terlambat terbang hampir 1 jam, karena mengantri untuk take-off. Dan ternyata full capacity tempat duduknya . Jadi ngak bisa deh nyolong tempat duduk kosong untuk tidur hehehe.
Semakin tidak tidur karena bertemu beberapa teman. Sehingga perjalanan diisi dengan obrolan panjang di pantry belakang pesawat.
Jakarta – Narita adalah transit pertama
Seharusnya memiliki waktu 2, 5 jam, namun sudah terpotong waktu keterlambatan mengantri di Cengkareng.
Terpaksa berlari untuk penerbangan berikutnya. Karena masih ada proses body check dan cek barang2 kabin.
Terkejar waktunya. Tersisa hanya ¾ jam sebelum boarding untuk pesawat selanjutnya. Disempatkan beli Banana Tokyo dan coklat untuk anak tersayang dan tetangga di Denver. Antrian panjang untuk membayar makanan yang ngak seberapa ini. Wuihhh. Menghabiskan waktu.
Tiba di gate langsung boarding untuk Narita – San Fransisco
Berganti dari ANA ke United. Sistem antrian masuk penumpang ke dalam pesawat menggunakan zona. Jadi tidak berebutan. Aku mendapat Zona 5, paling akhir
Saat akan take-off, terjadi lagi antrian pesawat.
Dengan pengalaman tadi, berarti waktu transit di San Fransisco juga akan terpotong.
Kali ini di United mendapatkan bangku di sisi pinggir yang seat sebelahnya kosong.
Yah okelah, bisa tidur. Jenis pesawat ini tidak ada layar pada setiap seat. Entertainment dapat dinikmati melalui personal device.
Syukur-syukur kalau kebetulan bawa laptop atau ipad. Kalau tidak ya mengandalkan layar seluler.
Jadi sistemnya dengan mengakses website United Airlines yang bekerja selama perjalanan. Tadinya aku cukup excited. Tetapi ternyata banyak pilihan film yang terkunci.
Sepertinya harus mendownload aplikasi United dahulu, sebelum naik pesawat. Selanjutnya baru bisa mendapatkan akses pada film-film tsb. Hmmm kurang asyik ah. Terlalu canggih atau gimana. Sementara juga batere laptop sudah berkurang terus.
Hal terbaik yang dilakukan ya tidur.
Lebih dari 9 jam perjalanan, landing safely di SF.
Seharusnya memiliki 3,5 jam sebelum penerbangan berikutnya SF – Denver
Tetapi tersisa tinggal 1,5 jam. Uhuiiiii.
Karena ini adalah airport pertama masuk USA, maka akan ada proses imigrasi, pengambilan koper, pemerikasaan koper , lalu check in bagasi lagi, body check.
Wahhhh. Senewen juga . Jadi lariiiiii ke imigrasi. Dengan membawa backpack dan luggage kecil. Dan ternyata antri panjang!. Sepertinya tema trip ini "ANTRIAN".
Kalau tentang memilih jalur antrian, aku paling tidak jago. Bisa dibilang selalu salah memilih. Hahaha. Dan ini terjadi. Terlihatnya masuk dalam antrian yang “benar”, karena hanya sedikit orang di depan. Tetapi lupa memperkirakan bahwa yang mengantri adalah sekelompok orang Asia yang sudah berumur. Biasanya mereka kurang bisa atau tidak bisa bahasa Inggris. Jadi prosesnya lama.
Nasib!. Bukan aku saja yang senewen. Bapak di belakangku juga. Hihihi.
Berhitung waktu terus. Wah tinggal ½ jam sebelum boarding. Berhasil maju ke interview line. Hanya ditanya sedikit. Mungkin karena track record yang sudah bolak balik ke USA. Pertanyaannya seperti ini : How long it takes from your place to the down town? Hah?! Pertanyaan iseng kayaknya. “40 minutes sir!” . By car, by bus. Ngak tau maksudnya down town yang mana hahahaha. Tapi bener ah, kalau mengantar anak ke kampusnya kan di down town, sekitar 40 menit.
Selama tadi menunggu di line up, yang menjadi dilemma adalah : dideclare atau ngak makanan yang aku bawa. Ini isinya cuma kerupuk bondon ama apa yang dibeli dari Narita itu. Ditanganku ada 2 form custom declaration. Mana yang dikasih yaaa. Sementara itu di layar banyak sekali muncul peringatan untuk mendeklarasi food. Huahhhh. Masalahnya kan tinggal sebentar waktunya. Kalau dibuka2 lagi gimana.
Ahh akhirnya kejujuran yang menang. Dengan mendeclare, masuklah aku pada antrian berikutnya. Hiks. Pemeriksaan barang. Dan kejadian lagi. Salah masuk antrian. Kali ini yang memeriksa petugas sudah berumur, yang lamaaaaa sekali prosesnya. Tinggal 15 menit lagi. Untung akhirnya berganti dengan petugas yang muda. Lega. Buka koper sebentar, langsung tutup lagi dan kunci . Keluar, dengan lari bagian ke-2. Ke tempat check-in
Ngak mungkin kan kita ngantri lagi masukin koper bagian baggage sesuai prosedur. Di belakangku juga ada serombongan anak muda Japan yang kebingungan karena waktu boarding pesawatnya mepet. Dengan muka oonku, aku tanya ke petugas : “Should I queue? Only 10 minutes left!” dan ternyata dia bilang tinggal aja di corner baggage itu. Nah dia menunjuk satu tempat dengan beberapa baggages di sana. Hmmm oke, moga2 ngak masalah. Kutinggal kopernya dengan pasrah.
Sesudahnya lariiiiii lagi masih dengan backpack dan small luggage, berbarengan dengan rombongan Japan itu. Sepintas seperti sedang lomba lari hahaha.
Entrancenya masih di ujung. Ya ampunnnn. Mau copot jantung lari2 ngak jelas gini. Dan masih dilakukan lagi pemeriksaan. Buka jaket, keluarin laptop, buka sepatu. Untung adrenalinnya udah penuh. Jadi bisa sigap.
Berhasil masuk, kurang 3 menit sebelum boarding. Woahhhhh.
Duduk bentar yaaa … aku masih dapat waktu tambahan untuk tarik napas karena di zona 5.
Duduk sambil merenung : mau nengok anak aja perjuangannya seperti ini. Ada perasaan nelangsa juga sih. Hehehe.
Dan tiba2 terasa lapar sekali. Tapi sudah tidak ada waktu untuk beli apapun.
Semoga nanti snack yang di pesawat mampu menghibur perutku
2,5 jam perjalanan.
Dan tibalah dengan selamat di bandara internasional Denver sekitar 5.50 pm.
Rasanya legaaaaaa.
Menyalakan WA :
"Mi sms ya kalo udh smpe. Nanti kita ke target beli adek’s stuff”
“iya kak. Mami di west ya”
“5 menitan lagi mi. di departure ya. Naik ke atas. Di pintu berapa?”
“British airways”
Menunggu sebentar di pintu keluar
Lalu muncullah si buah hati ini .
Senangnya melihat dia. Rasanya 25 jam 25 menit perjalanan bukan apa-apa lagi.
Semua capek hilang.
Aku punya waktu 2 hari bersama anakku sebelum terbang ke Mexico dan anakku akan terbang ke Oklahoma untuk merayakan Thanksgiving bersama keluarga di sana.
Dari trip ini ada pembelajaran :
1. Untuk persyaratan visa Mexico, berikut link yang dikirimkan oleh staf kedutaan Mexico di Jakarta :
Dear Celerina,
To submit all documents necessary regarding Mexican visa applications to the Embassy, you can come from Monday - Friday from 09.00 - 13.00. Please see all the procedures and requirements on our website. Here is the linkhttp://embamex.sre.gob.mx/indonesia/index.php/en/visas
Regards,
Consular Section
Embassy of Mexico
2. Dari link tersebut ada form aplikasi
3. Bagi pemegang visa USA, tidak diperlukan Visa Mexico dengan ketentuan sebagai berikut L
Holders of a valid US visa do not need to apply for a Mexican visa to travel to Mexico for up to six months and for non-remunerated activities. The Electronic System for Travel Authorization (ESTA) is NOT considered as a valid US visa for the purpose of travelling to Mexico.
4. Untuk menghindari kerepotan dan ketergesaan, pilih waktu transit yang cukup panjang, bisa dipertimbangkan minimal 2,5 jam. Karena di beberapa bandara Internasional diperlakukan pemeriksaan badan dan juga barang-barang kabin. Diperlukan waktu yang lebih lama, jika harus melalui imigrasi, terutama USA. Apalagi jika membawa makanan. Karena dengan mendeklarasi ada food dalam bawaan kita, petugas imigrasi akan memasukan koper ke dalam scanner pengecekan. Bahkan bisa membuka koper untuk melihat fisiknya.
Untuk menghemat waktu, jangan menggunakan asesori metal di badan. Karena mesin body check akan berbunyi saat tubuh melewati. Dan hal ini akan menghabiskan waktu, karena harus mengulang pengecekan badan.
5. Jika di imigrasi diperlukan interview, maka pilihlah antrian yang di depannya bisa kita perkirakan orang-orang yang mampu menjawab interview dengan baik. Misalnya dari segi kemampuan bahasa.
Semoga poin-poin di atas dapat membantu mereka yang akan berpergian dengan banyak transit di beberapa bandara Internasional. Tentang trip asyik Mexico, kita ketemu di story selanjutnya ya ...
#Trip #USA #Transit #FlightEntertainment #UnitedAirlines #VisaMexico